Minggu, 11 Juli 2010

Ketika Materi menjadi berhala

Assalamu’alaikum wr wb.

Kehidupan di zaman ini segala sesuatunya diukur dengan materi, seakan-akan materi berfungsi sebagai barometer bagi kesuksesan setiap orang. Maka tidaklah mengherankan jika dikatakan materi sudah menjadi berhala yang dipuja-puja, materi menjadi tujuan utama meskipun orang tidak pernah merasa cukup dengan materi yang dimilikinya. Setiap hari orang berlomba-lomba untuk mendapatkan materi. Si kaya berjuang untuk segala cara guna menambah jumlah materi yang dimilikinya, sedangkan si miskin berjuang dengan segala cara guna mendapatkan materi meskipun hanya sekedar menyambung hidup.

Berhala bentuk ini benar-benar telah merasuk keseluruh sendi-sendi kehidupan, mulai dari pendidikan, kesehatan, keamanan dan berbagai bidang lainnya. Di bidang pendidikan materi menjadi faktor penentu guna mendapatkan pendidikan yang baik, di bidang kesehatan materi menjadi faktor penentu guna mendapatkan pengobatan yang baik juga di bidng keamanan materi penjadi faktor penentu untuk mendapatkan rasa aman. Subhanallah. Iblis telah berhasil menghasut manusia untuk menjadikan materi sebagai berhala yang dipuja-puja oleh manusia. Betapa tidak karena materi seorang anak tega membunuh ibunya/ayahnya. Juga karena materi seorang istri berani mendurhakai suaminya, juga karena materi seorang muslim tega menelantarkan saudara-saudara muslimnya yang ditimpa kesusahan.

Kondisi ini digambarkan oleh Al-Qur’an dalam Surah. Al-Jatsiyah : 24: Allah SWT berfirman “Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.”.

Iblis telah berhasil menghasut manusia agar manusia melupakan akhirat sehingga manusia lupa bahwanya kehidupan di dunia sesungguhnya adalah ladang akhirat. Manusia lebih condong kepada kehidupan dunia lantaran takut miskin di dunia.
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid (57) : 20).

Allah SWT berfirman : “Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, Lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."(QS. At Taubah (9) : 35).

Ya Allah, ya Rob “jauhkanlah hamba dari perbuatan memberhalakan harta/materi, jauhkanlah hamba dari perbuatan memberhalakan tahta/kedudukan dan jadikanlah hambaMu ini termasuk kepada golongan orang-orang mukmin” Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar